Semar, Mobil Superingan dan Superirit Made in UGM
Friday, April 9, 2010
Kamis, 18 Maret 2010 , 07:34:00
Semar, Mobil Superingan dan Superirit Made in UGM
Ingin Menempuh Jarak 1.000 Kilometer dengan Satu Liter
Tim Semart meluncurkan Semar. Foto: Helmitianta/Radar Jogja
Sebuah mobil mini, ringan, dan sangat irit sedang disempurnakan pembuatannya oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Shell. Mobil itu kemarin diuji coba di areal kampus tersebut.
------------------------------ --------
LUTFI RAKHMAWATI, Jogja
------------------------------ --------
Nama mobil itu diambil dari tokoh pewayangan: Semar. Bentuknya mirip dengan butiran air, agak lonjong dan ujungnya agak runcing. Panjang mobil 2,7 meter. Tingginya tak sampai 1 meter, tepatnya 0,88 meter, dan lebar juga tak sampai 1 meter (0,88 meter).
Sekitar pukul 12.00 kemarin (17/3) mobil tersebut dipamerkan kepada publik di University Club (UC) UGM. Menurut rencana, Semar akan diikutkan lomba di ajang Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2010 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Juli mendatang. Selain UGM, perguruan tinggi seperti ITB, ITS, dan UI mengikuti ajang bergengsi tersebut. Ada dua jenis yang diperlombaan. Yaitu, kategori mobil futuristis dan mobil urban atau urban car. UGM akan mengikuti perlombaan kategori futuristis.
Semar didesain sangat ringan. Ketika dipamerkan kemarin, bobot mobil yang dibuat mahasiswa Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik (FT) UGM itu hanya 25 kilogram. "Mobil ini didesain dengan tiga pertimbangan," kata Jayan Sentanuhady, pembimbing Shell Eco Marathon Racing Team (Semart) UGM, kepada wartawan. Ketiga pertimbangan itu adalah bobot minimal, mesin yang efisien, dan koefisien gesekan kecil.
"Perpaduan ketiga hal tersebut berefek kepada konsumsi bahan bakar. Semakin kecil koefisien gerakan, semakin minim energi yang dibutuhkan, dan semakin irit bahan bakar yang dibutuhkan," paparnya.
Jayan menambahkan, di acara kemarin bobot Semar sekitar 25 kilogram. Bobot mobil tersebut ringan karena bodi dibuat dari bahan fiber komposit dan airfoil. Selain itu, struktur rangka menggunakan kombinasi pelat dan alumunium. Bobot itu akan terus diturunkan hingga kelak saat lomba bisa mencapai 20 kilogram saja. "Bobot sangat berpengaruh terhadap kecepatan. Saat pertama kami buat, bobotnya 35 kilogram," ujarnya.
Dengan bobot seberat itu, ketika disimulasi di Laboratorium Teknik Mesin dan Industri FT UGM, mobil menempuh jarak 600 kilometer dengan bahan bakar 1 liter. "Karena itu, bobot akan terus diturunkan. Target kami, satu liter bisa digunakan untuk menempuh 1.000 kilometer," katanya.
Perancangan Semar memang belum final. Hingga kini, tingkat keiritan bahan bakar baru pada tahap perkiraan setelah disimulasi di laboratorium. Jika tak ada aral melintang, Semar akan diuji coba di jalan akhir Mei mendatang. Kemarin mobil tersebut hanya diuji coba keliling di boulevard kampus UGM. Mobil itu menggunakan bahan bakar unleaded 95. Yakni, sejenis pertamax plus yang harga per liternya berkisar Rp 7.000.
Menurut Jayan, saat ini rekor dunia mobil teririt dipegang Prancis. "Salah satu universitas di Prancis berhasil menciptakan mobil yang menggunakan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 3.700 kilo meter," tuturnya. Dia mengatakan, Semar bakal terus diperbaiki. "Untuk kecepatannya, kami patok rata-ratatanya 30?35 km/jam," imbuhnya. "Kami menginginkan Semar nanti bisa menempuh jarak Anyer?Panarukan hanya dengan satu liter bahan bakar," lanjutnya. Jarak Anyer-Panarukan diperkirakan 1.000 kilometer.
Alva Edy Tontowi, desainer Semar, mengatakan bahwa dengan desain yang dibuat sekarang, mobil satu penumpang itu memang tidak nyaman. "Kenyamanan memang bukan prioritas utama mobil ini," katanya. Ketika dipamerkan kemarin, si pengemudi yang akan masuk ke mobil itu membutuhkan bantuan beberapa orang. Posisi pengemudi harus telentang. "Driver juga masih membutuhkan panduan dari co-driver. Tapi, sejak awal pembuatan, mobil ini memang didesain untuk kecepatan dan efisiensi. Bentuk seperti itu, meski tidak nyaman, menghasilkan koefisiensi gesekan kecil. Hanya 0,1?0,2," jelas Alva.
Darwin Silalahi, country chairman dan president director PT Shell Indonesia yang kemarin menyaksikan peluncuran Semar, mengatakan bahwa mobil tersebut adalah satu di antara sembilan tim dari empat universitas yang akan berlaga di SEM. "Kami berharap, sembilan tim yang dikirim ke sana bisa unjuk gigi. Ini sekaligus menjadi salah satu wadah bagi generasi muda yang ingin mengembangkan inovasi dalam bidang transportasi," tuturnya. (jpnn/c4/kum)
0 comments:
Post a Comment